Menteri Israel : Saya sudah banyak membunuh orang arab

https://lh3.googleusercontent.com/-qBZkyovtu9w/VqhJ1nuzwNI/AAAAAAAAERM/WlbImkYEy44/s128-Ic42/gambar6.png

Jasad Moataz Shawrana (19) dikelilingi keluarganya, ketika tiba di rumah sakit untuk keperluan otopsi di Hebron, Tepi Barat. Pemuda ini tewas akibat tembakan militer Israel setelah bentrok di desa Dura, dekat Hebron. | HAZEM BADER / AFP

JERUSALEM, KOMPAS.COM — Saat perundingan perdamaian Israel-Palestina dijadwalkan untuk dilanjutkan lagi setelah terhenti tiga tahun, media Israel, 972 Magazine, melaporkan bahwa seorang anggota kabinet negara itu menyatakan dukungannya untuk membunuh saja para tahanan Palestina ketimbang membawa mereka ke pengadilan.

Takut Kepada Allah

https://lh3.googleusercontent.com/-S8EeWMif39s/VqhMZNxXLSI/AAAAAAAAERY/3_BRH-7jIas/s128-Ic42/gambar7.png

Salah satu sikap yang harus kita miliki adalah rasa takut kepada Allah Swt. Takut kepada Allah adalah takut kepada murka, siksa dan azab-Nya. Ada banyak ayat yang membicarakan tentang takut kepada Allah dan perintah Allah kepada kita untuk memilih sifat tersebut, satu diataranya ayat itu adalah firman Allah yang artinya: “Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak merasa takut kepada seseorangpun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan” (QS. 33:39). Ini berarti takut kepada selain Allah tidaklah bisa dibenarkan.

Warna Kesukaan Rasulullah SAW

https://lh3.googleusercontent.com/-W5hsv0kvL2U/Vqm2qJIjWxI/AAAAAAAAESQ/U_e6Jkdm-YY/s128-Ic42/gambar8.png

Selama ini mungkin kita hanya mengetahui bahwa Rasulullah atau Islam identik dengan warna hijau. Sebenarnya apa warna-warna favorit Rasulullah Muhammad saw?

Annas bin Malik mengatakan, “Warna yang paling disukai oleh Rasulullah saw adalah hijau.” Namun selain itu Rasul juga ternyata menyukai warna putih. Ada juga keterangan bahwa Nabi Muhammad saw pernah memakai pakaian berwarna hitam, merah hati, abu-abu dan warna campuran.

Haram hukumnya berkunjung ke Israel

https://lh3.googleusercontent.com/-nHrWgzUPPOQ/Vqm2qQUOFmI/AAAAAAAAESU/c_J9CAtn2fs/s128-Ic42/gambar9.png

Syekh Al-Qaradhawi: Haram Hukumnya Berkunjung ke Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Bolehkah seorang Muslim mengunjungi negara Zionis Israel? Ulama terkemuka yang juga  Ketua Persatuan Ulama Islam Dunia, Syekh Yusuf al-Qaradhawi menegaskan haram hukumnya orang-orang non-Palestina mengunjungi al-Quds yang saat ini dijajah zionis Israel. 

“Adalah hak orang-orang Palestina untuk masuk ke al-Quds sehendak mereka. Namun bagi orang-orang non-Palestina tidak boleh mereka masuk al-Quds,” ujarnya. Fatwa haram itu diterapkan agar tak memberi legalitas atau pengakuan terhadap kedaulatan penjajah Israel. 

Siapa pun yang masuk ke Israel atau al-Quds pasti harus mendapatkan visa dari negeri Zionis itu. "Karena itu siapa yang melakukan kunjungan berarti memberi legalitas kepada entitas perampas tanah kaum Muslimin," tegasnya. 


“Seyogianya kita harus merasa bahwa kita dilarang masuk ke al-Quds dan sedang berperang untuk al-Quds sampai menjadi milik kita," kata Syekh Al-Qaradhawi. Menurut dia, umat Islam harus merasa bahwa tanggung jawab membebaskannya dan mengusir agresor Zionis dari sana adalah tanggung jawab seluruh umat Islam dan bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina.

“Tidak masuk akal kita meninggalkan orang-orang Palestina sendirian menghadapi negara Zionis yang memiliki kemampuan militer besar,” paparnya. Menurut dia, al-Quds -- tanah suci ketiga bagi umat Islam -- tak akan kembali kecuali dengan perlawanan, jihad, dan upaya besar bangsa Arab dan umat Islam.

Ia menyeru kaum muslimin di Gaza, Tepi Barat, Mesir, Yordania, Suriah dan semua yang ada di sekitar Masjid al-Aqsha agar membela masjid tersebut dan mengusir penjajah Israel.


Sumber : Yayasan Daarut Tauhiid Bandung

Nikmatnya Membaca Al-Fatihah

https://lh3.googleusercontent.com/-7zgjCTijNFQ/Vqm4igESSeI/AAAAAAAAES4/RdyemvZZGRk/s128-Ic42/gambar10.png

Pada saat membaca surah Al-Fatihah waktu shalat, banyak membacanya tergesa-gesa tanpa spasi, tanpa jeda dan tak dinikmati, 

padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ucapan kita, maka dari itu kita disunahkan berhenti sejenak setiap selesai membaca satu ayat.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman :
"Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk hamba-Ku".


Artinya, tiga ayat diatas: Iyyaka Na`budu Wa iyyaka nasta`in adalah hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.



Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil `alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim"...Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin"...Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”...Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhoolliin.”


Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)

Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat... Rasakan dan resapi betul-betul jawaban indah dari Allah, satu persatu, karena Allah sesungguhnya sedang menjawab ucapan-ucapan kita...

Lalu ucapkanlah "Aamiin" dengan penuh harapan dikabulkan, sebab malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

"Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dgn para malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepada-Nya.”.(H.R Bukhari, muslim, Abu Dawud)



Sumber : KH Abdullah Gymnastiar